
Penulis :
Team Jurnalistik:
Emily Agatha Christy Hartono_Ilmu Keperawatan 2024
Joan Georgio Sinaga_Ilmu Keperawatan 2023
LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN MAHASISWA (LDKM)
WADAH PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA
DALAM ORGANISASI DI LINGKUNGAN KAMPUS
“Be a Servant Be a Leader”
Surabaya- STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya kembali mengadakan kegiatan rutin tahunan mahasiswa sebagai wadah pengembangan kepemimpinan dalam organisasi di lingkungan kampus. Kepemimpinan dinilai sebagai salah satu aspek penting yang wajib dimiliki oleh seorang mahasiswa dalam berkontribusi di sebuah organisasi. Seorang pemimpin tak hanya berpatokan pada kontribusinya dalam suatu kelompok, melainkan bagaimana ia mampu membentuk sebuah proses dalam mencapai tujuan bersama.
Pada tanggal 1 Maret 2025 STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang dihadiri oleh seluruh pengurus organisasi kemahasiswaan. Seluruh perangkat BEM/BLM serta organisasi-organisasi dibawahnya seperti, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan pengurus keagamaan tampak kompak hadir bersama. Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa setiap tahunnya mengusung sebuah tema yang diharapkan mampu menjadi pegangan dalam mengembangkan jiwa kepemimpinan setiap individu. “Be a Servant, Be a Leader” sebagai tema pokok pada pelatihan kepemimpinan tahun ini memberikan perspektif baru bagi setiap mahasiswa mengenai kepemimpinan yang sesungguhnya. Seorang pemimpin, tak hanya sekedar berperan sebagai garda terdepan dalam memimpin suatu kelompok, namun juga dituntut untuk dapat melayani para anggotanya.
Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua STIKES Katolik St. Vincentius A Paulo Surabaya yaitu Bapak Arief Widya Prasetya, M.Kep., Ners. Ibu Martha Sri Astuti, BPt., M.Kes turut hadir sebagai narasumber dengan pokok pembahasan yang cukup menarik. Beliau menegaskan sebuah topik mengenai Etika Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi. Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial sebagai penggabungan dari sekelompok individu yang dihimpun dalam suatu hubungan efektif dengan tujuan terkait. Menurut beliau, sebuah organisasi tidak terbentuk begitu saja. Organisasi terbentuk melalui 3 tahap penting. Pertama, Input yaitu penggabungan sekelompok individu dengan beragam personality dan perbedaan yang mencolok. Kedua, Proces yaitu terbentuknya sebuah organisasi yang memiliki struktur dan tanggung jawab berbeda. terakhir, Outcome yaitu tahap penyesuaian diri dan saling keterikatan satu sama lain.
Ibu Iriene Kusuma Wardhani, M.Kep.,Ners juga turut serta sebagai salah satu narasumber dengan topik mengenai Administrasi dan kesekretariatan (tugas tanggung jawab, penyusunan proposal, LPJ). Beliau mengungkapkan bahwa administrasi dan kesekretariatan merupakan dua komponen yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama untuk memperlancar lalu lintas informasi ke berbagai pihak. administrasi dinilai sebagai suatu rangkaian kegiatan penataan, sementara kesekretariatan merupakan kegiatan mengelola surat/menyurat dan pencatatan tugas lainnya. Beliau juga berbagi sejumlah tips dan pengalaman mengenai penyusunan laporan penggunaan dana (LPJ) serta program kerja tahunan.
Tak berhenti sampai disitu, Bapak Ambrosius Bata juga hadir untuk melengkapi kegiatan kali ini sebagai narasumber utama. Beliau hadir dengan pembahasan mengenai Kepemimpinan “Be a Servant Be a Leader” dengan menerapkan nilai-nilai Kasih: Kebenaran, Ketulusan, Kepedulian, Komunio. “Kepemimpinan itu adalah seni yang memberi pengaruh kepada diri sendiri dan orang lain.” ujar beliau. Beliau juga mengungkapkan bahwa sebuah organisasi tidak dapat sekedar berdiri tanpa adanya nilai-nilai kasih yang saling terikat di dalamnya. Dinamika kelompok dan praktik kepemimpinan juga ikut menghiasi jalannya kegiatan (LDKM) lewat banyak games yang menggambarkan pentingnya kerja sama, keakraban dengan sesama, serta kreativitas yang membangun.
Seluruh peserta terlihat antusias pada pelatihan kali ini. “Kalo perasaan sih senang, bisa dapat ilmu-ilmu baru, terus juga banyak game menyenangkan. ada banyak pelajaran dan makna dari setiap game yang didapetin. kalo ga ikut LDKM, ngga bakal dapat ilmu itu. Jadi menurut aku berguna banget sih ikut LDKM. seneng tapi capek sih wkwk, soalnya dari pagi sampai sore kan”, ujar Michelle Excelly sebagai salah satu peserta pelatihan. Mengawali kepengurusan di tahun yang baru, organisasi diharapkan mampu menjadi wadah bagi setiap mahasiswa untuk berkembang dan melatih kepemimpinan dengan berlandaskan pada nilai-nilai kasih dan pelayanan di dalamnya.



